Untuk Ibuku
Pada semilir agin kemarau yang dingin
kurasakan sayangmu yang diam telah menjauh
takdir telah memilih
engkau harus pergi
temaram pelita malam itu
diwaktu aku masih kanak-kanak
membias wajahmu teduh, kokoh, tidak menyerah
walau derita hidup mencengkeram
tanganmu tabah
mengangkat beban sekuat ragamu
kakimu melintas batas cakrawala
pungungmu menahan beban
menjulang dibatas mampumu
doamu menembus langit
sayangmu mengalahkan derita
kasihmu mengantarku pergi
agar aku dapat berbakti
bakti yang tak jua kuberi
sampai takdir membawamu pergi
semangatmu kan selalu kuingat
kuceritakan pada cucumu
agar mereka mengenalmu
yang penuh derita namun selalu tabah
yang membesarkan anaknya dengan doa
menyusuinya dengan peluh
pergilah dalam damai
kusimpan namamu disini
tidak akan hilang sampai kita bertemu kembali
dan kucium pipimu sekali lagi.
Surabaya, 20-09-2019
======
Posting Komentar untuk "Untuk Ibuku"