Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Novel Snowbirds, Bacaan Libur Semester Genap 2022



Buku ini saya beli beberapa tahun yang lalu pada bazaar Big Bad Wolf di Makassar. Setelah terlantar begitu saja disudut kursi dirumah akhirnya lewat tantangan readathon #17 buku ini saya baca juga. Namun saking banyaknya kegiatan ( dan juga karena tidak bersemangatnya saya membaca buku ini) sehingga ketika kegiatan readthon #17 berakhir saya belum selesai membaca bukunya. Bukunya baru selasai terbaca setelah dua minggu raedthon berakhir, namun tetap saya akan tulis reviewnya yang mungkin akan mengandung banyak spopiler, soalnya banyak istilah yang harus dijelaskan, dan terus terang istilah-istilah itu juga baru saya kenal lewat buku ini. Sampai-sampai saya nyari digoogle apa itu Amish dan Rumpsringa. 

Well let's begin ...

Tokoh utama cerita adalah Lucy dan Alice remaja berusia 15-16 tahun. Keduanya berasal dari keluarga single parent. Lucy tinggal dengan ayahnya, seorang  tukang kayu yang pekerjaannya membangun gazebo kayu bagi orang-orang kaya di Sarasota- Florida, California. Ibu Lucy meninggal setelah melahirkan Lucy. Karena hanya berdua, maka Lucy menjadi satu-satunya tenaga andalan ayahnya untuk membantunya. Demikianlah sehingga Lucy lebih mahir menggergaji, mengamplas, mengecat dan pekerjaan pertukangan lainnya ketimbang memasak atau menyulam. Jauh dilubuk hatinya dia ingin seperti ibunya yang diceritakan ayahnya yang katanya pandai menyulam, tetapi dia tidak memiliki "tangan seperti itu" kata Ayahnya. Sementara itu sahabatnya Alice hanya tinggal dengan ibunya. Ibunya selalu berkata suaminya bahwa sudah tidak ada, telah meninggal "long time ago".

Cerita ini berlatar belakang kehidupan komunitas sekte Kristen yang dikenal sebagai orang Amish. Orang Amish adalah komunitas kristen yang terkenal karena pembatasannya terhadap penggunaan peralatan modern, seperti mobil, telepon  bahkan membatasi penggunaan listrik. Mereka hanya menggunakan listrik dalam bentuk batrei misalnya untuk senter dan aki untuk traktor yang membantu mereka menjalankan usaha pertanian namun selain itu mereka tidak memakainya, bahkan untuk penerangan rumah mereka memakai lilin atau pelita. Semua hal-hal modern yang terlalu "memanjakan diri” itu, bagi mereka terlalu duniawi. Penampilan dan cara berpakaian mereka juga sangat patuh pada aturan ketat. Wanita selalu memakai tutup kepala yang berbentuk mangkuk yang disebut prayer kapp dan baju dress warna polos tidak ada motif diatasnya. Kaum pria berpenampilan memelihara jenggut/jambang dengan pakaian kemeja polos dan celana panjang yang dikaitkan pada suspender karena mereka bahkan dilarang memakai ikat pinggang. Dengan penampilan demikian maka tentu saja sangat mudah untuk mengenali mereka ketika bertemu. Alice dan Lucy sering merasa risih ketika berada disekitar orang-orang yang mempertanyakan penampilan mereka.

Gambar: Pria Amish memelihara janggut/cambang dan memakai celana panjang bersuspender

Gambar: Kaum wanita Amish dengan baju warna polos tanpa motif dan tutup kepala, prayer kapp


***

Snowbirds adalah adalah orang-orang yang bermigrasi dari bagian utara Amerika pindah ke negara bagian Florida pada musim dingin. Mereka bermigrasi untuk menghindari musim dingin yang terlalu dingin dan tinggal di florida yang lebih hangat selama beberapa bulan. Mereka akan kembali ke utara setelah salju-salju kembali mencair dan udara kembali hangat. Snowbirds ini pada umumnya adalah mereka yang dari sekte Amish, yang tentu saja tidak akan berdaya menghadapi musim dingin dengan suhu dibawah nol tanpa teknologi pemanas ruangan dan hanya mengandalkan kayu bakar. Alice adalah salah satu dari snowbirds yang ikut bermigrasi ke florida bersama ibunya.


Alice dan Lucy selalu menghabiskan musim dingin di Florida bersama-sama. Mereka sudah seperti bersaudara. Kali ini Alice datangke Florida pada usianya dimana dia memasuki masa yang disebut rumpsringah. Masa ini adalah masa dimana remaja dari kaum Amish boleh melakukan hal-hal yang dilarang agama. Pada masa "pencobaan" ini mereka boleh minum alkohol, berpesta dengan teman-temanya yang  juga menjalani rumpsringa, memakai pakaian yang mereka senangi, singkatnya membaur dengan dunia. Diakhir masa rumpsringa anak-anak ini harus memilih apakah dibabtis dan bergabung kembali dengan komunitas menjadi Amish selamanya atau memilih dunia luar yang berarti menolak dibaptis. Mereka yang menolak bergabung kembali dengan komunitas akan disingkirkan (shunned), terputus dari keluarga mereka, bahkan dianggap sudah meninggal, sudah tidak ada lagi.


Kembali ke Alice dan Lucy. Alice adalah gadis yang sudah bosan dengan  situasinya, dia ingin menjadi artis, dapat memakai pakaian yang disukainya. Alice bertemu seorang remaja pria (Tobias) lewat permainan online. Kemudian Tobias mengajak Alice ke sebuah pesta, tentu saja Alice dapat pergi ke pesta karena dia dalam masa rumpsringa. Sementara itu didorong oleh intuisinya sebagai seorang sahabat, Lucy tidak membiarkan Alice pergi sendiri. Dengan diam-diam meninggalkan rumah untuk menghindari ayahnya, Lucy pergi bersama Alice ke pesta tersebut.Di pesta mereka terpisahkan. Alice bertemu Faron, seorang remaja pria yang menarik hatinya. Sementara itu Alice terakhir terlihat bersama Tobias. Singkat cerita keesokan harinya ibu Alice mengatakan bahwa Alice belum kembali sejak semalam. Alice hilang setelah pesta itu, berbagai kabarpun tersiar ada yang mengatakan Alice meninggal, ada yang mengatakan dia kembali ke Utara dan telah mengambil keputusan untuk tidak dibabptis. Polisi tidak berhasil melacak kemana Alice menghilang. Ketegangan dimulai ketika Lucy yang didorong rasa bersalahnya, tidak menjaga Alice, berusaha mencari jejak kemana menghilangnya sahabatnya itu. Lucy kembali mendatangi tempat pesta dan menemui orang-orang yang dianggap melihat Alice malam itu. Tobias, teman pria Alice, yang terakhir bersama dengan Alice malam itu juga tidak diketahui jejaknya. Lalu menyusul kemudian ibu Alice juga ternyata sudah kembali ke utara meskipun musim dingin belum berakhir. Bersama dengan kekasihnya Faron, Lucy kemudian meninggalkan rumahnya untuk kemudian pergi mencari sahabatnya Alice.


Plot yang diberikan diawal cerita terasa sangat lambat dan tidak menarik. Cerita baru mulai menarik dibagian sepertiga akhir cerita ketika Lucy sudah sampai di kampung halaman Alice untuk mencari jejak dimana keberadaan sahabatnya itu. Faron harus menahan rasa malunya ketika harus menemui orang-orang yang telah menganggapnya mati. Orang-orang yang mereka temui tidak mau berbicara pada Faron. Faron tidak bisa duduk bersama mereka. Lucy heran mengapa orang-orang yang berpenampilan "spiritual" sama sekali tidak memberikan pengampunan pada yang bersalah, terlebih lagi Faron masih muda dan tentu saja masih membutuhkan bimbingan. Menurut Lucy, semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua, tidak peduli berapa besar kesalahannya. Tuhan tidak akan peduli dengan warna apa pakaianmu, bagaimana caramu berpakaian atau bagaimana penampilanmu, Tuhan melihat hatimu dan caramu memperlakukan sesama. Lucy mempertanyakan aturan-aturan man-made  yang seolah-olah lebih penting dari pada bagaimana menjadi sesama manusia untuk siapa saja.


Hal lain yang menarik dari plot cerita dalam Novel ini adalah tentang bagaimna Lucy memperjuangakan haknya untuk mendapat pendidikan sesuai dengan apa yang diimpikannya. Lucy mencintai laut dan ingin belajar diuniversitas "to study the ocean". Ayahnya menganggap bahwa pendidikan itu hanya untuk mendapatkan pekerjaan. Lucy sudah punya pekerjaan di rumah yaitu membantu usaha Ayahnya sehingga bagi ayahnya, Lucy tidak perlu pendidikan lagi. Namun Lucy diam-diam melamar beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya. Baginya pendidikan itu lebih dari sekedar mendapatkan ijazah/keterampilan untuk bekerja. There is so much more than that. (h78)


Well begitulah yang saya bisa share. Bagaimana akhir cerita? Bagaimana nasib Alice yang menghilang? Apakah Lucy akan mendapat jawaban kemana menghilannya sahabatnya? Apakah Lucy akan dapat menlajutkan sekolahnya? Silahkan pembaca membaca sendiri ya.

#readathon #latereview

#makasih@nyomnyom yang pernah posting ada event BBW di MKSR waktu itu. :)


Posting Komentar untuk "Review Novel Snowbirds, Bacaan Libur Semester Genap 2022"